Rabu, 27 Maret 2013

KEASAMAN ASAM KARBOKSILAT


 Keasaman dari asam karboksilat ditentukan oleh mudahnya gugus –OH melepaskan ion hidrogen dari –OH pada alkohol.
                         R-O-H     --->    H+  +  R -O-   
                          alkohol                 ion alkoksida

Pada reaksi kesetimbangan alkohol,ion alkoksida hanya mempunyai satu bentuk struktur, yaitu  R-O-; sedangkan pada asam karboksilat, ion karboksilat berada dalam dua bentuk resonansi I dan resonansi II. Ini berarti ion karboksilat distabilkan oleh adanya resonansi. Resonansi ini memudahkan pelepasan ion hidrogen sehingga keasaman dari asam karboksilat lebih besar daripada alkohol.

Menurut teori resonansi, ion karboksilat berada dalam hibridisasi dari dua struktur dengan kestabilan yang sama. Atom karbon dihubungkan dengan atom oksigen di mana muatan negatif terdistribusi sama diantara kedua atom oksigen, dan panjang ikatandari dua ikatan karbon-oksigen adalah identik.
  
Pengukuran kekuatan asam
Dalam air asam karboksilat berada pada kesetimbangan dengan ion karboksilat dan ion hidronium. Satu ukuran dari kekuatan asam ialah besarnya ionisasi dalam air. Lebih besar jumlah ionisasi, lebih kuat asamnya. Asam karboksilat umumnya asam yang lebih lemah daripada H3O+; dalam larutan air, kebanyakan molekul asam karboksilat tidak terionisasi.
Kekuatan asam dinyatakan sebagai konstanta asam Ka, konstanta kesetimbangan ionisasi dalam air. Dimana :
[RCO2H] = molaritas dari RCO2H
[RCO2] = molaritas dari RCO2-
[H3O+] atau [H+] = molaritas H3O+ atau H+

Harga Ka yang lebih besar berarti asam tersebut lebih kuat sebab konsentrasi dari RCO2-dan H+ lebih besar. Untuk mempermudah maka harga pKa= adalah pangkat negatif dari pangkat dalam Ka. Apabila Ka bertambah, pKa berkurang; oleh sebab itu makin kecil pKa berarti makin kuat asamnya.

Resonansi dan kekuatan asam

Sebab utama asam karboksilat bersifat asam adalah resonansi stabil dari ion karboksilat. Kedua struktur dari ion karboksilat adalah ekivalen; muatan negatif dipakai sam oleh kedua atom oksigen.
Delokalisasi dari muatan negatif ini menjelaskan mengapa asam karboksilat lebih asam daripada fenol. Walaupun ion fenoksida merupakan resonansi stabil kontribusi utama struktur resonansi mempunyai muatan negatif berada pada satu atom.

Efek induksi dan kekuatan asam
Faktor lain disamping resonansi stabil dari ion karboksilat mempengaruhi keasaman dari senyawa. Delokalisasi lebih jauh dari muatan negatif ion karboksilat menstabilkan anion, relative terhadap asamnya. Penambahan kestabilan dari anion menyebabkan bertambahnya keasaman dari suatu asam. Misalnya, khlor elektronegatif. Dalam asam khloroasetat, khlor menarik kerapatan elektron dari elektron dari gugusan karboksil ke dirinya. Penarikan elektron ini menyebabkan delokalisasi lebih jauh dari muatan negatif, jadi menstabilkan anion dan menambah kekuatan asam dari asamnya. Asam khloroasetat lebih kuat dari asam asetat.
Makin besar penarikan elektron oleh efek induktif, lebih kuat asamnya. Asam dikloroasetat mengandung dua atom khlor yang menarik elektron dan merupakan asam yang lebih kuat dari pada asam khlorasetat. Asam trikhloroasetat mempunyai tiga atom khlor dan lebih kuat lagi daripada asam dikhloroasetat.

Garam dari asam karboksilat
Air salah satu basa telalu lemah untuk menghilangkan proton dalam jumlah besar dari kebanyakan asam karboksilat. Basa lebih kuat seperti natrium hidroksida mengalami reaksi sempurna dengan asam karboksilat membentuk garam yang disebut karboksilat. Reaksi ini disebut reaksi netralisasi asam basa.
Karboksilat adalah garam berperilaku seperti garam organik; tidak berbau, titik leleh relatif tinggi dan sering mudah larut dalam air. Karena bentuknya ion , maka sukar larut dalam pelarut organik. Garam natrium dari asam karboksilat rantai hidrokarbon panjang disebut sabun.
Karboksilat diberi nama sama seperti garam anorganik. Nama ion karboksilat diambil dari nama asam karboksilat asal.
Asam karboksilat bereaksi dengan natrium bikarbonat (Na+HCO3-) menghasilkan natrium karboksilat dan asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat tidak stabil dan membentuk gas karbon dioksida dan air. Alkohol dan kebanyakan fenol tidak membentuk garam bila ditambah NaHCO3 karena mereka kurang asam dibandingkan asam karbonat
Asam karboksilat juga bereaksi dengan amonia dan amina menghasilkan ammonium karboksilat. Reaksi dengan amina penting sekali dalam kimia protein sebab molekul protein kaya akan gugusan karboksil dan gugusan amino.

PERMASALAHAN :
  1. Pada artikel dikatakaN bahwa Sebab utama asam karboksilat bersifat asam adalah resonansi stabil dari ion karboksilat. Bagaimana proses terjadinya resonansi stabil ion karboksilat  tersebut dan pada saat yang seperti apa resonansi dapat meningkatkan keasaman ion karboksilat?

3 komentar:

  1. Proses terjadinya resonansi stabil ion karboksilat adalah ketika muatan negatif pada ion karboksilat tersebut dapat didelokalisasi melalui resosnansi. Muatan negatif disebar sama rata pada dua oksigen, sehingga setiap oksigen pada ion karboksilat membawa hanya setengah muatan negatif. Stabilisasi yang disebabkan oleh adanya resonansi ini membantu mendorong kesetimbangan jauh ke kanan. Akibatnya, lebih banyak H+ yang dibentuk dari asam karboksilat sehingga dapat meningkatkan keasaman ion karboksilat.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum.
    nama: mahirullah
    nim: a1c111055
    nama blog: mahirullah.wordpress.com
    tolong dioment uga y blog ku.
    saya hanya menjelaskan lewat kata-kata saja karena lewat gambar butuh waktu membuatnya di chem draw..
    Jadi ketika suatu asam karboksilat dilarutkan dalam suatu pelarut air (H2O), maka asam karboksilat tersebut akan terionisasi sebagian menjadi R-COO- dah H+..kemampuan melepaskan H+ inilah diaanggap sebagai tingkat keasamannya..
    namun pada asam karboksilat ini tidak hanya dipengaruhi oleh gaya tarik antarmolelkul antar H+ pada asam karboksilat dengan O pada H2O saja, namun disebabkan adanya pengaruh terdelokalisasinya membentuk ion karboksilat..
    lalu selanjutnya pada ion karboksilat ini terjadi pertukaran ikatan secara bergilir atau terdelokalisasi secara berulang-ulang pada kedua O yang mengikat C sebagai pusatnya sehingga hal ini dikatakan resonansi...
    dan resonansi ini dianggap sebagai salah stu penyebab dari mudah lepasnya hidrogen pada asam karboksilat tersebut..
    meskipun ada juga hal lain yang mempengaruhi tingkat keasaman karboksilat seperti substituen penarik, tapi resonansi juga ikut mengambil peran dalam keasamannya..
    teroma kasih.

    BalasHapus
  3. Salah satu penyebab keasaman asam karboksilat adalah adanya resonansi. Dimana Muatan negatif disebar sama rata pada dua oksigen, sehingga setiap oksigen pada ion karboksilat membawa hanya setengah muatan negatif. Stabilisasi yang disebabkan oleh adanya resonansi ini membantu mendorong kesetimbangan jauh ke kanan. Akibatnya, lebih banyak H+ yang dibentuk dari asam karboksilat sehingga dapat meningkatkan keasaman ion karboksilat.

    BalasHapus